Jumat, 30 November 2012

Kisah Seorang Musafir: KISAH SANG KEMBARA.... Hari ini....ketika kaki en...

Kisah Seorang Musafir: KISAH SANG KEMBARA....
Hari ini....ketika kaki en...
: KISAH SANG KEMBARA.... Hari ini....ketika kaki enggan melangkah..... Terhempas di antara ruang dan waktu kehidupan.... Ketika raga lemah....

Kisah Seorang Musafir: MERATAPLAH ANAK NEGERI

Kisah Seorang Musafir: MERATAPLAH ANAK NEGERI: (Untukmu yang masih memiliki NURANI….?????) Aku berdiri menatap indahnya persada Di sana gugusan nusa terbentang Berhiaskan pada...

Kisah Seorang Musafir: Bahasa Kalbu

Kisah Seorang Musafir: Bahasa Kalbu: Ku kidungkan simfoni kalbu Berbaur dalam tembang damai Ilahi Bergema di antara liku kehidupan Bergetar dalam nada kasih Terpantu...

Kisah Seorang Musafir: Bahasa Kalbu

Kisah Seorang Musafir: Bahasa Kalbu: Ku kidungkan simfoni kalbu Berbaur dalam tembang damai Ilahi Bergema di antara liku kehidupan Bergetar dalam nada kasih Terpantu...
KISAH SANG KEMBARA....
Hari ini....ketika kaki enggan melangkah.....
Terhempas di antara ruang dan waktu kehidupan....
Ketika raga lemah...terkulai....
Tergeletak dalam bayang-bayang fatamorgana semu.....
Sejenak aku menatap kisah2 di langkah awal kehidupan...
Ada sejuta mimpi....tertabur di relung terdalam
Mewarnai setiap titian kembara....

Mimpi.....ya mimpi yang menghantar raga untuk berlaga....
Mengarungi samudra kehidupan.....membelah ganasnya gelombang.
Meski tak tahu kemana dan di mana ujung sebuah pelabuhan...
Teruslah berlayar....berpacu bersama sang waktu....
Mantapkan langkah...kuatkan iman....
Menjemput asa yang tertanam di awal perjalanan....


 

Selasa, 20 Maret 2012

MERATAPLAH ANAK NEGERI



(Untukmu yang masih memiliki NURANI….?????)

Aku berdiri menatap indahnya persada
Di sana gugusan nusa terbentang
Berhiaskan padang rimba, jurang dan ngarai
Ada pepohonan yang menjulang tinggi beralaskan permadani
Di antara liukan sawah yang menghijau
Serta aneka satwa yang menambah indahnya negeriku….
Di dalam rahimmu terpendam harta berlimpah….Kebanggaan anak bangsa
Sang pertiwi yang dulu permai penuh nirmala…
Kini perlahan mulai beranjak pergi….menggoreskan luka …meninggalkan jejak yang rapuh..
Tangan-tangan jahil tanpa nurani merenggut nirmalamu
Mengeruk dan mengorek rahim sang pertiwi…Tanpa ada rasa salah
Yaahhhhh…..semuanya karena nurani telah buta oleh sekeping uang
Harta semu yang membelenggu jiwa hingga manusia kian serakah…..
Lirikan mata penuh nafsupun masih mengembara di sudut-sudut pertiwi
Menerawang dan meneropong setiap onggokan yang beharga
Lantas memporakporandakan segala yang ada
Tak peduli pada suara-suara kecil yang menjerit dan merintih mempertahankan persada
Dengan gada besi segalanya menjadi sangat mudah
Bahkan jika nyawa adalah taruhan maka semua yang menghalangi akan termusnahkan….
Sebagian anak bangsa di negeri ini telah dimabukkan oleh kesenangan sesaat
Mereka tertawa di atas puing-puing kehancuran pertiwi
Tertawa di atas linangan air mata masyarakat kecil dan tertindas….
Wahai….anak negeriku merataplah……merataplah….merataplah…..
Merataplah  bersama ibu pertiwi yang kini terluka….
Merataplah terhadap setiap tirani yang membelenggu jiwa
Merataplah terhadap setiap kekerasan yang terbalut dalam topeng kemanisan….
Merataplah atas keadilan yang telah pergi menjauh darimu….
Dan wahai kau manusia serakah……
Segala yang ada takkan kau bawa  ke liang kubur….
Ketika maut menjemputmu….hanya sepotong kain yang membalut ragamu yang fana….